Selamat Datang di Pradanashere.blogspot.com

Temans - temins .... disini selain anda bisa menikmati beberapa tulisan saya, yang mudah-mudahan bisa memberikan sedikit inspirasi untuk anda, kita juga dapat saling berbagi masalah dan solusi, apapun yang sekiranya mengganjal dan ingin anda share, anda tinggal tulis smuannya di blog ini atau anda juga dapat mengirimkan email ke pradanas.here@gmail.com atau ke pradanashare.here@gmail.com, atau mungkin anda punya tulisan yang menarik anda juga bisa mengirimkan ke alamat diatas, percayalah tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya, dan yakinlah setiap individu yang datang pada kehidupan anda, akan membawa serpihan kecil bagian penting dalam hidup kita, jd jangan ragu untuk berbagi karena apa yang kita alami bisa jadi menjadi pembelajaran utuk orang lain dan sebaliknya, otree ... selamat berbagi ....

Selasa, 19 April 2011

Kisah selongsong Peluru

Jakarta, 19 April 2011

dalam rahim baja aku dibuahi ...
dari cinta nikel pada tembaga yang membuatku ada
Aku yang terbentuk dalam selongsong cetakan..
hasil tangan dan fikiran yang cekatan

Untuk sebuah asa aku menjadi ada
dari sebuah rasa yang tak bisa kupungkiri,
Aku yang terdiam dalam rongga
menantikan waktu hingga menembus dada

pada dua rasa kurelakan tubuhku
demi sekumpulan mesiu dalam lambungku..
Aku yang diam - diam berbahaya
Namun masih menyimpan harap dan asa

Melesat, cepaatt.. menitis satu tempat
hanya itu yang ku dapat
mungkin aku belum apa-apa
Karena Aku hanya bisa ambil satu nyawa

tapi dia ..., dia yang bukan saudaraku
dia ... yang datang bukan dari kalanganku ...
dia... yang sanggup hentikan jantung yang berdegup
dia, yang dapat hancurkan kumpulan yang berkawan
dan dia yang mampu lumpuhkan hati, merobah teman jadi lawan
dia yang bisa porandakan dunia ...

dia, bukan aku ...
tapi dia adalah aku ...
aku yang jelas lain dari aku ...
dia, adalah aku ...
selongsong peluru dibalik tempurung kepalamu

Minggu, 10 April 2011

Mencari Mati

Seorang Perempuan, berjalan gontai dipinggir zaman
menatap penuh "Aku", berbalut ragu
menuang tuba, meracun jiwa
Memantik api, terbakar hati sendiri

Seorang perempuan, berkejaran dengan waktu
terputus cerita, mendulang prasangka
menabur asa, menuai dusta tanpa rasa
bicara seperti gila, bersembunyi dari hatinya

Seorang perempuan, setengah tua
bersolek genit dibalik jaring laba-laba
bersenandung nyanyian luka, dalam diri yang nyaris tanpa hati
dalam jiwa yang hampir tanpa busana

Perempuan itu, tak lagi muda ...
berbalut, keriput yang kian akut
mengantungi arsenic, dalam tiap satir yang semakin getir
bersungut dibelakang, meradang dalam senyuman

Perempuan itu, hampir saja mati
malu dalam ketelanjangan jiwa,
merana karena takut pada hatinya,
merintih dalam dusta yang dirajutnya ...

Perempuan itu, Pasti Mati !!!
meneguk tuba sendiri, tenggelam dalam lautan prasangka
menelan arsenic yang t'lah dimuntahkannya,
kemudian terbangun dalam sepi,....sendiri...sunyi...

Hingga jiwa tak lagi temani raganya.