Menatap nanar dalam ketidak pastian
berselimutkan beribu tanda tanya besar,
tentang apa dan mengapa,
siapa ... kemudian kapan,
dimana lantas, bagaimana ...
Tiang - tiang ini perlahan mulai goyah
Berangsur urat betonnya mulai patah
susah payah bertahan dalam keyakinan yang semakin luruh
kusandarkan hati pada ritual yang tak lagi utuh
kerap ku tebarkan sekelumit harap
acap ke rengkuh dahan yang menbuatnya semakin angkuh, namun rapuh
sering kuusik nadimu demi sebuah pintaku
" Tolong Buka pengaitku ", " Bebaskan aku "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar