Suatu malam, ...
Alif kecil bertanya pada ibunya,
" bu,mengapa tubuhku tak sekuat teman - temanku ", ...
sang ibu menjawab dengan seuntai senyuman
Alif kecil pun kembali bertanya,
" mengapa tubuhku terasa semakin lemas, ya bu ",...
Kali ini ibunya menjawab " itu tandanya obatmu sedang berkerja "
sesaat Alif kecil terdiam, namun belum terpejam ...
kemudian kembali Alif kecil bertanya pada ibunya,
" bu , kenapa aku harus terus minum obat "
ibunya menjawab " karena Alif sedang sakit "
" lantas untuk apa selang - selang yang ada disekitarku ini bu "
Ibunya kembali menjawab " itu semua demi memudahkanmu nak "
kembali Alif kecil terdiam, menyimpan setumpuk pertanyaan
"Lantas dimana Tuhan Bu" Alif kecil bertanya lagi
"bukannya Dia yang Maha memudahkan semua kesulitan hambaNya"
" dimana Dia bu hingga keberadaanNya harus digantikan selang - selang ini "
kali ini si ibu terdiam seribu bahasa ...
" Kemudian Jika Sehat lebih baik dari pada sakit, mengapa harus ada sakit?"
" mengapan Tuhan yang maha kasih ciptakan rasa sakit,
yang hanya berujung pada penderitaan?" dimana letak ke- Rahiman Tuhan?"
Alif kecil terus bertanya tanpa henti ...
Malam kian larut, dinginpun tak berhenti jelajahi gelapnya,
perlahan sang ibu menghampii Alif kecil dipembaringan,
disapunya dengan lembut, kening putra tercinta
dikecupnya penuh kasih, pipinya yang merona pucat ...
sembari berbisik lembut penuh kasih,..
" Tuhan berikan tubuh yang tak terlalu kuat untukmu,
karena Dia ciptakan hati yang begitu kokoh didalamnya,
yang mampu menahan jutaan rasa sakit,
yang sanggup hadapi ribuan kegagalan, dan penderitaan,
yang selalu bisa membuat empunya hadirkan senyum manis untuk dunia "
" Tuhan juga hadirkan rasa sakit, agar sehat terasa begitu berharga
Dia juga berikan sakit pada tiap diri hambaNya agar kita mampu melembutkan hati,
menjauhkan diri dari rasa sombong, takabur, kufur dan kurang bersyukur,..."
" dan Tuhan juga selalu ada , anakku,
bahkan keberadanNya jauh lebih dekat dari selang - selang di sekelilingmu,...
Dia sangat mencintai dan menyayangimu, seperti yang kau rasakan pula padaNya
Dia tak mau jauh darimu, hingga tak Ia biarkan sedetikpun kau melupakanNya,
semua yang terjadi selama ini, semua yang kau alami,
adalah semata - mata agar kita selalu mengingat keberadaNya ... "
Alif kecil bertanya lirih pada ibunya ...
" Bu ... apa kau akan selalu mengingat keberadaanku, sepanjang hidupmu? "
" meski aku bukan Tuhan, aku juga blum sanggup berikan kebahagiaan untukmu,
bahkan aku yang selalu merepotkanmu selama ini, apa ibu akan mengingatku "
Sang ibu menjawab dengan senyuman berlinang air mata,
sembari mengecup kening putra tercintanya
" Kau adalah kehidupan terindah, kau adalah pelajaran termahal,
dan kau adalah hadiah yang paling istimewa yang Tuhan titipkan padaku "
Alif kecil bebisik semakin lirih ditelinga ibunya
" Aku lelah ibu ... " " Alif sayang ibu ... "
Alif kecil terdiam , belum terpejam tapi bukan tidur
satu helaan nafas hantarkan dia pada istirahat yang panjang
" beristirahatlah anakku sayang ...
kembalilah kepangkuannya, ibu akan selalu mengingatmu dan hanya Tuhan yang tahu betapa ibu mencintaimu,
bawa selalu cinta ibu besertamu ... Alif Putraku "
Alif kecil bertanya pada ibunya,
" bu,mengapa tubuhku tak sekuat teman - temanku ", ...
sang ibu menjawab dengan seuntai senyuman
Alif kecil pun kembali bertanya,
" mengapa tubuhku terasa semakin lemas, ya bu ",...
Kali ini ibunya menjawab " itu tandanya obatmu sedang berkerja "
sesaat Alif kecil terdiam, namun belum terpejam ...
kemudian kembali Alif kecil bertanya pada ibunya,
" bu , kenapa aku harus terus minum obat "
ibunya menjawab " karena Alif sedang sakit "
" lantas untuk apa selang - selang yang ada disekitarku ini bu "
Ibunya kembali menjawab " itu semua demi memudahkanmu nak "
kembali Alif kecil terdiam, menyimpan setumpuk pertanyaan
"Lantas dimana Tuhan Bu" Alif kecil bertanya lagi
"bukannya Dia yang Maha memudahkan semua kesulitan hambaNya"
" dimana Dia bu hingga keberadaanNya harus digantikan selang - selang ini "
kali ini si ibu terdiam seribu bahasa ...
" Kemudian Jika Sehat lebih baik dari pada sakit, mengapa harus ada sakit?"
" mengapan Tuhan yang maha kasih ciptakan rasa sakit,
yang hanya berujung pada penderitaan?" dimana letak ke- Rahiman Tuhan?"
Alif kecil terus bertanya tanpa henti ...
Malam kian larut, dinginpun tak berhenti jelajahi gelapnya,
perlahan sang ibu menghampii Alif kecil dipembaringan,
disapunya dengan lembut, kening putra tercinta
dikecupnya penuh kasih, pipinya yang merona pucat ...
sembari berbisik lembut penuh kasih,..
" Tuhan berikan tubuh yang tak terlalu kuat untukmu,
karena Dia ciptakan hati yang begitu kokoh didalamnya,
yang mampu menahan jutaan rasa sakit,
yang sanggup hadapi ribuan kegagalan, dan penderitaan,
yang selalu bisa membuat empunya hadirkan senyum manis untuk dunia "
" Tuhan juga hadirkan rasa sakit, agar sehat terasa begitu berharga
Dia juga berikan sakit pada tiap diri hambaNya agar kita mampu melembutkan hati,
menjauhkan diri dari rasa sombong, takabur, kufur dan kurang bersyukur,..."
" dan Tuhan juga selalu ada , anakku,
bahkan keberadanNya jauh lebih dekat dari selang - selang di sekelilingmu,...
Dia sangat mencintai dan menyayangimu, seperti yang kau rasakan pula padaNya
Dia tak mau jauh darimu, hingga tak Ia biarkan sedetikpun kau melupakanNya,
semua yang terjadi selama ini, semua yang kau alami,
adalah semata - mata agar kita selalu mengingat keberadaNya ... "
Alif kecil bertanya lirih pada ibunya ...
" Bu ... apa kau akan selalu mengingat keberadaanku, sepanjang hidupmu? "
" meski aku bukan Tuhan, aku juga blum sanggup berikan kebahagiaan untukmu,
bahkan aku yang selalu merepotkanmu selama ini, apa ibu akan mengingatku "
Sang ibu menjawab dengan senyuman berlinang air mata,
sembari mengecup kening putra tercintanya
" Kau adalah kehidupan terindah, kau adalah pelajaran termahal,
dan kau adalah hadiah yang paling istimewa yang Tuhan titipkan padaku "
Alif kecil bebisik semakin lirih ditelinga ibunya
" Aku lelah ibu ... " " Alif sayang ibu ... "
Alif kecil terdiam , belum terpejam tapi bukan tidur
satu helaan nafas hantarkan dia pada istirahat yang panjang
" beristirahatlah anakku sayang ...
kembalilah kepangkuannya, ibu akan selalu mengingatmu dan hanya Tuhan yang tahu betapa ibu mencintaimu,
bawa selalu cinta ibu besertamu ... Alif Putraku "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar