Terpaut diri pada lamunan tak bertuan
memagut hati pada jiwa yang kian terluka
rapuh, meluruh dalam bejana yang makin keruh
rebah, pada tanah yang satukan raga nan jumawah
diri ini gontai dalam khayalan keniscayaan
hati ini kian meraba pada pekatnya jelaga
mengunduh jutaan keluh, membasuh ribuan peluh'
dalam harap yang perlahan mulai pengap
Aku bersandar pada tiang-tiang malang
berpegang , berusaha bertahan pada ranting yang menggigil
dalam kekosongan hati, perlahan kembali kugapai terang
berharap raga berpendar, hangatkan jiwa yang hampir tiada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar